Bulan: September 2013


PENURUNAN JUMLAH MAHASISWA DAN DROP OUT PADA PTS


PENURUNAN JUMLAH MAHASISWA DAN DROP OUT PADA PTS

Penurunan jumlah mahasiswa dan meningkatnya jumlah mahasiswa yang Drop Out pada PTS sangat berpengaruh signifkan terhadap kinerja dan eksistensinya.  Untuk itu PTS sebaiknya melakukan evaluasi diri dengan analisis yang kritis terhadap permasalahan ini. Banyak model analisis yang dapat digunakan untuk melihat, mengelaborasi, dan mencari akar permasalahan serta langkah-langkah strategis yang harus implementasikan.

Model fish bone dan diagram pareto dapat digunakan untuk mencari akar permasalahan dan penyebab utamanya atau dapat menggunakan model L-RAISE (Leadership, Relevance, Academic Atmosphere, Internal management, Sustainability, Efficiency and Productivity) untuk issue yang lebih luas. Analisis in dapat dilanjutkan dengan FORCE FIELD ANALYSIS untuk menentukan alternatif-alternatif langkah-langkah strategis  penyelesaian masalah.

Pada saat ini, hampir sebagian besar PTS mengalami permasalahan tersebut, dimana terjadi penurunan jumlah mahasiswa yang signifkan dan mengalami kesulitan dalam mempertahankan jumlah mahasiswa aktif (peningkatan efisiensi untuk mahasiswa masuk dan lulus pada angkatan yang sama).  Penurunan jumlah mahasiswa ini dapat disebabkan oleh:

  1. Penurunan jumlah mahasiswa yang diterima (mahasiswa baru).
  2. Meningkatnya jumlah mahasiswa yang Drop-Out (pindah, berhenti atau berhenti secara sepihak).

Pada tulisan ini akan didiskusikan tentang fenomena meningkatnya jumlah mahasiswa DO di PTS.  Pada tahap awal PTS dapat melakukan pemetaan terhadap data terhadap jumlah mahasiswa aktif pada setiap semester untuk setiap tahun dan dilakukan analisis untuk melihat trend yang terjadi terhadap data tersebut (jumlah mahasiswa, asal daerah, penghasilan orang tua, dll). Kita akan menemukan pada semester berapakah jumlah mahasiswa terbesar yang DO dan atribut-atribut yang melekat pada mahasiswa tersebut.

Bedasarkan analisis kasar yang dilakukan pada data EPSBED DIKTI, jumlah mahasiswa DO di PTS terbesar terjadi pada:

  • Semester satu ke semester dua, selama ini banyak PTS yang terjebab dengan asumsi bahwa DO terbesar pada semester dua ke tiga, dengan alasan bahwa banyaknya mahasiswa yang pindah ke PTN atau ke PTS lain.
  • Semester akhir, pada semester 5-6 (D3) dan 7-8 (S1). Pada semester ini jumlah mahasiswa DO juga sangat signifikan.

Untuk itu diperlukan langkah-langkah strategis yang berbeda yang harus diimplementasikan untuk kedua permasalahan tersebut.

Langkah-langkah strategi untuk penurunan mahasiswa pada semester satu ke dua

Pada semester awal, dimana seorang mahasiswa mengalami perubahan sistem pembelajaran yang mereka dapat (SMA-Mahasiswa). Dimana seorang Mahasiswa baru yang belum mempunyai motivasi yang baik dan pengetahuan yang cukup tentang program studi yang mereka pilih. Pada kondisi ini program pembelajaran yang diberikan pada mahasiswa seharusnya diatur supaya di senangi oleh mahasiswa serta mereka dapat mengerti dan mengetahui dengan pasti kompetensi yang akan mereka dapat setelah menyelesaikan kuliah.

Langkah-langkah strategis yang dapat diambil adalah:

  • Memberikan bekal yang cukup kepada mahasiswa (mulai dari pelaksanaan ORIES)
  • Memperbaiki kurikulum program studi, khsusnya pada semester awal dengan menempatkan mata kuliah dasar program studi, dan bukan mata kuliah yang sebagian besar pengulangan dari pelajaran di SMA. Dengan tujuan mahasiswa akan semakin mantap terhadap pilihan yang telah mereka lakukan, kompetensi yang akan diperoleh dan profesi masa depan setelah lulus.
  • Memperbaiki dan meningkatkan fungsi dan peranan pembimbing akademik, Peranan PA selama ini hanya sebagai dosen yang melakukan verifikasi harus dilakukan perubahan yang signifikan. PA sebaiknya juga berperan sebagai teman, konselor atau bahkan orang tua bagi mahasiswa.
  • Menyediakan unit konselor khusus bagi mahasiswa yang mempunyai permasalahan non-akademik.
  • Melakukan evaluasi kinerja staf pengajar secara konsisten, dosen-dosen dengan didikasi dan kompetensi yang memadai sebaiknya mengampuh pada matakuliah di semester awal.
  • Menjaga kinerja staf akademik dalam proses pengajaran, yaitu meningkatkan jumlah kehadiran, meminimalisasi jumlah ketidak hadiran dosen di awal-awal semester dan perubahan jadwal kuliah.
  • Melakukan evaluasi terhadap kemampuan dan keahlian mengajar staf akademik khususnya yang mengajar pada semeter 1 dan 2.
  • Menerapkan peraturan akademik secara konsisten (buku pedoman akademik, peraturan akademik)

Strategi untuk Semester akhir pada semester 5-6 (D3) dan 7-8 (S1)

Pada semester akhir mahasiswa rata-rata telah menyelesaikan seluruh mata kuliah yang ada dan tinggal menyelesaikan Tugas Akhir/ Skripsi. Penulisan tugas akhir /skripsi mempunyai karakteristik yang berbeda dengan mengikuti sebuah perkuliahan, sehingga perlu diambil beberapa strategi yang tepat untuk mereka.

Strategi (langkah-langkah) yang dapat diambil antara lain adalah:

  • Melakukan sosialisasi tentang proses dan tahapan-tahapan dalam proses penyusunan skripsi /tugas akhir (Syarat-syarat pengambilan skripsi, kapan batas waktu pemasukan proposal, pendaftaran ujian dan sampai dengan syarat-syarat untuk mengikuti ujian skripsi).
  • Meningkatkan kuantitas dan kualitas pertemuan antara mahasiswa dan Pembimbing (Setiap dosen pembimbing skripsi/tugas akhir mempunyai kelas pertemuan terjadwal selain pertemuan di luar kelas tersebut,  peningkatan kuantitas dan kualitas proses pembingan).
  • Mempersingkat waktu penulisan tugas akhir, Pembimbing skripsi memberikan bimbingan secara optimal kepada mahasiswa.
  • Melakukan evaluasi kinerja pembimbing skripsi secara konsisten dan mencari solusi terbaik terhadap setiap permasalahan yang terjadi.
  • Meningkatkan ketersediaan buku, jurnal dan bahan bacaan yang berhubungan langsung program studi dan topik penelitian.
  • Mengatur rapat/petemuan dengan pembimbing secara regular untuk meningkatkan kualitas dan menyelesaikan masalah yang ada.

Langkah-langkah strategis yang diusulkan diharapkan dapat mengurangi jumlah mahasiswa DO. Tulisan ini hanya hanya dari kaca mata penulis yang sangat terbatas dan hendaknya dapat dijadikan bahan untuk dielaborasi serta didiskusikan dealam mencari solusi yang terbaik pada PTS anda.


Job Placement dan Cooperative Academic Education


Job Placement dan Cooperative Academic Education dalam Upaya Peningkatan Jumlah Serapan Lulusan Perguruan Tinggi

Proses pengembangan program dengan metode job placement dan Cooperative Academic Education merupakan salah satu langkah yang dapat ditempuh oleh PT dalam meningkatkan kompetensi dan daya serap lulusan. Program ini mempunyai beberapa keuntungan dan mamfaat dalam meningkatkan kompetensi lulusan. Program Cooperative Academic Education mensyaratkan bahwa mahasiswa dianggap sebagai tenaga kerja profesional yang bekerja penuh atau paruh waktu sehingga layak mendapatkan kompensasi yang sesuai, mendapat wewenang dan tanggung jawab yang sesuai dengan proporsinya sebagai karyawanan perusahaan.

Secara umum, kompetensi yang diharapkan dari lulusan PT yaitu memiliki dua sisi keahlian yaitu hard skills dan soft skills. Hard skill meliputi kemampuan akademis, analitis, dan berbagai keahlian yang spesifik sesuai pekerjaan yang akan diemban. Sedangkan soft skills meliputi kemampuan intra dan antar personal, kecerdasan emosional , dan yang tidak kalah pentingnya adalah kemampuan menyesuaikan diri dengan lingkungan (change management). Namun sangat disayangkan PT sebagaimana pendidikan formal pada umumnya terlalu berfokus kepada hard skills yang menghasilkan tenaga kerja yang ahli di bidang pekerjaannya, namun terkendala dengan permasalah pengelolaan emosi, hubungan antar individu di tempat kerja, maupun ketidak fleksibelan dalam menangani berbagai perubahan yang terjadi di tempat kerja. Hal ini disebabkan kurang terasahnya soft skills lulusan. Program Job Placements dan Cooperative Academic Education diharapkan dapat meningkatkan kompetensi lulusan baik hard maupun soft skills.

Implementasi program ini dapat diterapkan pada mahasiswa program S1 yang telah selesai menempuh pendidikan akademis hingga semester 6 (diharapkan telah memiliki kompetensi keilmuan yang memadai). Metode pendidikan yang dilakukan adalah dengan bekerja di suatu perusahaan, industri, atau UKM selama 3-6 bulan pada jeda peralihan semester. Selama mengikuti program, mahasiswa bekerja secara penuh waktu (full-time) dalam kegiatan sebuah perusahaan, industri, atau UKM yang dapat berupa kegiatan dalam jalur produksi atau manajemen atau pun proyek khusus yang disepakati antara Perguruan Tinggi dan perusahaan terkait. Dari pekerjaan yang dilakukan dalam program ini, mahasiswa mendapat kompetensi dan kompensasi keuangan sebagaimana karyawan dalam suatu perusahaan. Program ini diharapkan dapat melengkapi latar belakang akademis dan kemampuan analisis yang didapatkan selama kuliah dengan pengalaman dalam dunia kerja, sehingga pada akhirnya akan menghasilkan lulusan yang secara akademis berwawasan luas dan sekaligus mampu menjawab tantangan dunia kerja dan menciptakan lapangan kerja.

Tujuan dari program ini adalah:

  1. Meningkatkan kompetensi lulusan PT (hard skills dan soft skills).
  2. Memperpendek waktu tunggu kerja bagi lulusan karena lulusan telah memiliki pengalaman kerja riil sebelum lulus PT.
  3. Merangsang tumbuhnya wirausahawan/wati dari lulusan PT, karena melalui program ini lulusan dapat menggali ide-ide pengembangan kewirausahaan dengan mengkombinasikan pemahaman keilmuannya yang masih sangat kuat dengan dunia kerja yang lebih nyata.

Manfaat dari program ini adalah:

Mahasiswa;

  1. Mengetahui kompetensi yang dimiliki harus dimiliki dan yang sesuai dengan kebutuhan reel di perusahaan/ industri.
  2. Memiliki pengalaman bekerja secara nyata di suatu perusahaan, industri dan UKM , sehingga soft skills dan hard skills meningkat.
  3. Memberikan kesempatan secara langsung untuk dapat terlibat dengan usaha kecil dan menengah untuk mengasah jiwa kewirausahaan mahasiswa.
  4. Memiliki kesempatan untuk secara lebih nyata melihat relevansi antara kuliah dan dunia kerja.
  5. Memperoleh kesempatan yang lebih besar untuk mendapat bekerja di perusahaan yang bersangkutan atau perusahaan lainnya berkat pengalaman kerja yang dimiliki, atau menciptakan lapangan kerja sebagai wirausahawan/wati.

Perguruan Tinggi;

  1. Pengembangan kurikulum yang lebih relevan dengan dinamika dunia kerja.
  2. Meningkatkan kemampuan dosen dalam memberikan kuliah yang relevan dengan dunia kerja.
  3. Memiliki hubungan yang makin erat dengan perusahaan/industri untuk mengembangkan program kemitraan lainnya (misalnya; pertukaran pakar, bantuan alat untuk pendidikan, atau konsultasi).
  4. Ikut membantu dalam pengembangkan usaha kecil dan menengah.Perusahaan;

Perusahaan;

  1. Akan memiliki data yang lengkap tentang lulusan yang memiliki potensi untuk direkrut.
  2. Program yang sifatnya jangka pendek (3 – 6) bulan sangat cocok untuk mengisi kebutuhan SDM jangka pendek.
  3. Program perencanaan untuk pengembangan di bidang SDM lebih terarah.
  4. Memiliki hubungan yang erat dengan perguruan tinggi untuk dapat mengembangkan program kemitraan lainnya.
  5. Bagi UKM dapat memperoleh masukan dari akademisi dalam memperbaiki atau mengembangkan berbagai aspek dalam pengembangan usaha.

Gambar Coop

Gambar 1. Manfaat pelaksanaan program

Tahapan-tahapan dalam implementasi Program Job Placement dan Cooperative Academic Education, adalah:

  1. Tahap kesepahaman mengenai Program Job Placement dan Cooperative Academic Education serta pengumpulan informasi perusahaan dalam database PT.
  2. Tahap kesepahaman dan kerjasama dengan perusahaan/ industri tetang Program Job Placement dan Cooperative Academic Education.
  3. Tahap pembekalan bagi mahasiswa yang akan mengikuti program tsb, yaitu memberikan pembekalan kepada mahasiswa mengenai dunia kerja.
  4. Tahap pelaksanaan program, mahasiswa melakukan Cooperative Academic Education di perusahaan dengan pendampingan oleh dosen PT.
  5. Tahap Job Placement, yaitu telah terjalin saling percaya yang sangat kuat antara PT dan perusahaan sehingga pada saat perusahaan membutuhkan tenaga kerja maka posisi tersebut akan langsung diisi oleh lulusan yang direkomendasikan oleh PT.

Manajemen Operasional


Manajemen Operasional

Mata kuliah ini memberikan kompetensi kepada mahasiswa untuk memahami dan menguasai  konsep fungsi dan kegiatan manajemen operasi yang mempunyai efek secara mendalam pada produktivitas perusahaan manufaktur atau perusahaan jasa yang berpengaruh terhadap kualitas. Tujuannya menjelaskan kegiatan operasi dalam dunia ralistik, dan praktis. Manajemen operasi merupakan paduan dari topik akuntansi, industri perekayasaan, pengelolaan, ilmu manajemen, dan statistik.

Mata kuliah ini menjelaskan tentang  :

  • Introduction to Operations Management,  meliputi :
    Operations and Productivity, Operations Strategy in a Global Environment, Project Management, dan Forecasting.
  • Designing Operations,  meliputi :
    Design of Goods & Services, Managing Quality, Process Strategy, Location Strategies, Layout Strategy, Human Resources and Job Design.
  • Managing Operations,  meliputi :
    Supply-Chain Management, Inventory Management, Aggregat Planning, Material Requirements Planning (MRP) & ERP, Short-term Scheduling, Just-in-Time and Lean Production Systems, Maintenance and Reliability.

Materi terlampir, semoga bermamfaat.

Definisi Manajemen Operasional

Mutu atau Kualitas Produk

Peramalan dan Perencanaan Produksi

Fungsi, Sistem dan Strategi Operasi

Persediaan dan Model Persediaan (Metode ABC, Economic Order Quantity (EOQ), Production Order Quantity dan Quantity Discount)

Pengambilan Keputusan dan Pengembangan Produk (PRODUT LIFE CYCLE dan PRODUCT DEVELOPMENT)

Tata Letak Fasilitas