Kategori: Manajemen Perguruan Tinggi


KELOMPOK BIDANG (PEER GROUP) KEILMUANAN


(sumber image : http://i.huffpost.com/gen/956876/thumbs/o-PEER-GROUP-facebook.jpg)

Era Globalisasi, ditandai dengan era digital & internet, knowledge economy, competition & certification, creativity economy dan democratization yang mengakibatkan pembenahan penyelenggaraan lembaganya sebagai good corporate governance. Perguruan tinggi harus optimal dalam pemamfaatan sumber daya yang ada.

Tuntutan dalam persaingan untuk meningkatakan mutu penyelenggaraan organisasi sangat besar.   Aspek efektif, efisien, focus on target, produktif dan pertumbuhan, kualitas & daya saing, kepuasan pelanggan, berkelanjutan dan profit sampai kepada  creative dan innovative menjadi sangat significance untuk diperhatikan.

Perguruan tinggi merupakan lembaga pendidikan tinggi yang harus selalu mengembangkan Keilmuan pengetahuan secara menerus dalam kerangka pembangunan negara dan sumber daya manusia. Untuk itu pengembangan content dan pembinaan dosen dalam bidang Keilmuannya diharapkan akan menumbuhkan academic atmosphere, meningkat mutu pembelajaran mahasiswa melalui peran dosen Ketua Bidang Keilmuan secara pribadi dan melalui dosen lain di bawah koordinasi dosen Ketua Bidang Keilmuan.

Tujuan dan Mamfaat Kelompok Bidang KeKeilmuanan adalah:

  1. Mengawasi dan mengevaluasi penyusunan rencana pembelajaran dalam bidang keKeilmuanannya.
  2. Meningkatkan mutu pembelajaran perguruaan tinggi melalui pengembangan Content dan pembinaan kemampuan dosen.
  3. Membentuk dosen Ketua Bidang Keilmuan yang berfungsi untuk mengembangkan Content dan membina kemampuan dosen binaan.
  4. Menyusun rencana kerja dan target pencapaian Ketua Bidang Keilmuan dalam pengembangan Content dan pembinaan dosen binaan.

Mekanisme dan prosedur pembentukan KBK adalah:

  1. Menentukan kelompok bidang Keilmuan dan dosen anggota bidang keilmuan
  2. Organisasi & Status Dosen Ketua Kelompok Bidang Keilmuan
  3. Tugas dan Tanggung Jawab Dosen Ketua KBK dan Dosen Binaan

Tugas dosen ketua dan anggota Bidang Keilmuan

  1. Mengevaluasi dan Mengawasi Pelaksanaan Perkuliahan KBK
  2. Pengembangan Kurikulum & Materi Kuliah
  3. Penelitian & Publikasi Ilmiah
  4. Forum Ilmiah
  5. Pembinaan Dosen
  6. Mengajar
  7. Membantu Jurusan dalam hal persiapan akreditasi dan lain-lain
  8. Pemilihan Dosen Ketua Bidang Keilmuan

Tahapan kerja dan rencana kerja kelompok bidang keilmuan, meliputi:

  1. Penyusunan  rencana kerja dan anggaran KBK.
  2. Penyusunan  Key Performance Indikator (KPI) KBK.
  3. Mekanisme kegiatan monitoring dan evaluasi .

ETC, TOL DI JEPANG


Jalan tol di jepang menggunakan sistem ETC, dimana sistem ini sangat membantu dalam menguraikan kemacetan di gerbang tol.

Menurut sebuah studi kemacetan lalu lintas di jalan tol, kemacetan terberat terjadi di dekat gerbang tol, di mana mobil harus berhenti sebentar untuk membayar tol. Dengan demikian, penyebab utama dari kemacetan lalu lintas di jalan tol dapat dihilangkan dengan menciptakan sistem yang memungkinkan mobil untuk melaju melalui gerbang tol tanpa berhenti. Sistem ETC telah memberikan kontribusi terhadap penurunan yang signifikan dalam jumlah dan lokasi dari kemacetan di jalan tol.

Perinsip kerja ECT sangat cerdas yaitu melalui komunikasi nirkabel antara perangkat dalam-kendaraan dan gerbang tol yang dipasang antena ETC, mobil berjalan melalui gerbang tol tanpa berhenti (dengan kecepatan di bawah kira-kira 20 km / jam). Kemudian tarif  tol dibayar dengan menggunakan kartu kredit sesuai dengan jarak tempuh.

(sumber : http://www.go-etc.jp)

Tanggal 20 mei 2013 saya mencoba pertama kali menggunakan sistem ini, dan ternyata memberikan kenyaman kepada pengendara mobil, dimana kita tidak merasakan kemacetan di gerbang tol dan juga berdampak dengan konsumsi  bahan bakar. Yang terutama dari sistem ini selain mengurangi kemacetan adalah juga menjamin bebas korupsi dan kecurangan.

PENYUSUNAN KEY PERFORMANCE INDICATOR (KPI)


Key Performance Indikator

Menjadi Perguruan Tinggi yang berkualitas bukan hanya menjadi mimpi dan dimimpikan, tetapi cita-cita luhur ini harus diupayakan dengan langkah-langkah sistematik dalam mempersiapkan seluruh elemen perguruan tinggi untuk memberikan kontribusi terbaik. Program kerja tahunan yang disusun berdasarkan Rentra PT, harus menjadi kesepakatan semua unsur PT.  Program kerja dapat menjadi sebuah kerangka yang memberikan arah agar menjadi PT yang berkualitas.

Key Performance Indikator merupakan sebagai bagian dari program kerja yang merupakan alat ukur untuk melihat seberapa jauh tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai. Dengan KPI yang diturunkan dari Visi-Misi dan Renstra serta tersusun dengan baik akan memudah bagian penjaminan mutu dalam melakukan Monevin. Pengukuran dapat dilakukan dalam semua tingkatan dalam perguruan tinggi, muali dari Rektor, Dekan, Jurusan, Bagian Administrasi dan dosen.

Pembuatan KPI dapat mengacu dari perspectives in academic scorecard, yang menurut “Niel F.O. Harold” terdiri dari empat perspektif, yaitu:

  • Academic Management Perspective  How do we look to our University Leadership? Budget performance, school operations, management/leadership
  • Stakeholder Perspective How do stakeholder see us ? Academic program, student-centeredness, quality faculty, value for money, alumni/employee satisfaction
  • Internal Business Pespective  What must We excel at ? Faculty productivity, staff productivity, recruitment/advisement, maintain responsibility to community
  • Innovation and Learning Perpective Can we continue to improve academic, management, stakeholder, and internal business perspective ? quality of degree program, student learning, quality of student, keep talented faculty, education innovation, faculty /staff development

Berikut adalah contoh KPI dari Jurusan, Bagian Administrasi dan Lembaga Penelitian per tahun akademik.

PERSPEKTIF

GOALS

INDEKS KINERJA

TARGET

Jurusan A

Bagian Admin

Lembaga Penelitian

Academic Management Manajemen Jurusan Program Kerja Tahunan

100%

100%

100%

Pertemuan (Rapat Per Bulan)

4 Kali

4 Kali

4 Kali

Pertemuan Dengan Mahasiswa per smt

1 Kali

Pertemuan Dengan Mahasiswa Tingkat Akhir

2 Kali

     

Stakeholder Kepuasan Stakeholder

 

Pendaftaran Mahasiswa Baru

2000

Mahasiswa Intake

200

Kerjasama Dengan Institusi Lain

 

1

2

Kepuasan Mahasiswa, Alumni dan Dosen Kepuasan Mahasiswa

3,50

 3,50

Kepuasan Alumni

Kepuasan Dosen  

3,50

3,50

     

Internal Bisnis Proses Proses yang bermutu dan baik Akreditasi Prodi

B

Penggunaan Utilitas Ruang

80-%

ESBED

100%

100%

100%

Laporan Penelitian

100%

100%

Pembelajaran Bermutu, Layanan Bermutu Jumlah Drop Out

5%

Rata-rata lama masa studi mahasiswa S1

4 Tahun

Rata-rata lama masa studi mahasiswa D3

3 Tahun

Rata-rata jumlah tatap muka dosen mengajar

14 Kali

14 Kali

Kurikulum

Up to date

Rata-rata lama penyusunan skripsi

4 Bulan

Evaluasi monitoring

100%

Rata-rata seminar

2 kali

5 Kali

Rata-rata publikasi ilmiah

                2

20

   

 

Innovation and Learning Pengembangan Inovasi Jumlah penelitian dosen

4

40

Rata-rata publikasi ilmiah

                2

20


EVALUASI KINERJA DOSEN


“Barang siapa mengajar suatu ilmu, maka dia mendapatkan pahala orang yang mengamalkannya, tidak mengurangi dari pahala orang yang mengamalkannya sedikitpun” (HR. Ibnu Majah)

Sebuah proses pembelajaran yang berkualitas bukan dilihat dari hasil evaluasi belajar mahasiswa tetapi juga adalah evalausi dosen,

Yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana kita mengevaluasi kinerja seorang dosen, apakah kita cukup hanya dengan menyebarkan kuesioner kepada mahasiswa tentang proses pembelajaran atau ?.

Evaluasi kinerja dosen sebaiknya dilakukan pada setiap semester, dan berikut ini adalah variabel yang dapat digunakan dalam melakukan evaluasi tersebut.

  1. Kuesioner terhadap proses pembelajaran di kelas 
  2. Kegiatan dosen dalam proses pembelajaran 
  3. Kegiatan dosen dalam penelitian
  4. Kegaiatan dosen dalam pengabdian masyarakat
  5. Keterlibatan dosen dalam kegiatan di PT

A. Evaluasi Proses Pembelajaran  di kelas.

Bebarapa hal yang telah dapat dilakukan dalam evaluasi proses pembelajaran dikelas yaitu:

  • Penyebaran dan pengambilan kuesioner terhadap proses pembelajaran dikelas yang menjadi responden sebaiknya tidak hanya mahasiswa, tetapi perlu juga kepada bagian-bagian yang terkait (KBK, Jurusan) dan dosen yang bersangkutan (diharapkan dosen jujur menilai dirinya sendiri).
  • Perlu dilakukan evaluasi teknik penyebaran dan perhitungan kuesioner yang baik.
  • Penyebaran kuesioner dan perhitungannya di bawah kendali Penjamin mutu akademik.

B. Kegiatan Dosen

Point berikutnya adalah penilaian terhadap kegiatan dosen dalam proses pembelajaran, yang dapat diukur dengan indikator berikut+

  • Kehadiran mengajar dosen
  • Kehadiran mengikuti rapat, pertemuan, dan seminar
  • Ketepatan menyerahkan nilai ujian
  • Ketepatan menyerakan  Buku Ajar dan SAP
  • Media pembelajaran (beningan, slide, alat peraga, power point, dll)
  • Kesesuaian waktu mengajar dengan jumlah sks
  • Arsip soal quis, UTS, UAS

C.  Kegiatan dosen dalam Penelitian (PT)

Penilaian kegiatan dosen dalam penelitian tidak cukup hanya dengan melihat apakah dosen tersebut melakukan penelitian, karena penelitian dapat dilakukan perorangan atau berkelompok. Untuk itu sebaiknya dalam kegiatan ini dilakukan pengukuran dengan jelas berapa berapa cum yang harus di peroleh oleh setiap dosen dalam setiap semester apakah sama dengan standar DIKTI (Min 3 sks (25% dari 12 sks)) persemester, karena jika tidak maka akan banyak dosen yang hanya ikut saja (menjadi anggota). Standar penilaian cum dalam penelitian dapat kita lihat apakah yang bersangkutan melakukan penelitian sebagai ketua peneliti (Ketua peneliti 60% dan anggota 40%) dan dimana tulisan tersebut di terbitkan (jurnal akreditasi atau hanya ISSN) karena cum yang dihasilkan berbeda.

D.  Kegiatan Dosen Dalam Pengabdian Masyarakat 

Penilaian kegiatan ini dapat dilakukan dengan dua cara:

  • Berdasarkan ketentuan yang ada pada peraturan akademik, yaitu setiap dosen harus mengikuti kegiatan pengabdian minimal satu kali dalam setiap semester.
  • Berdasarkan perhitungan DIKTI dimana jumlah cum pengabdian tidak tentukan besarnya, tetapinya harus minimal satu kali melakukan pengabdian masyarakat (sebagai ketua atau anggota) setiap akan mengurus kenaikan Jabatan Fungsional.

E.  Keterlibatan dosen dalam kegiatan di PT

Untuk meningkatkan sense dan kepeduliannya terdapat perguruan tinggi, maka sebaiknya keterlibat dosen dalam setiap kegiatan PT juga menjadi salah satu variabel, adapun kegiatan-kegiatan  tersebut adalah:

  • Sebagai panitia wisuda
  • Sebagai panitia SPMB
  • Sebagai team penyusun proposal Hibah
  • Sebagai team pelaksana Hibah
  • Sebagai panitia pelaksanaan seminar, lokakarya dan workshop.

Implikasi dari Penilaian KINERJA  Dosen

Hasil penilaian kinerja harus memberikan sebuah proses pembelajaran. Sitem reward dan punishment harus dijalankan dan sebagai konsekuensinya adalah dosen yang mempunyai kinerja jelek harus mendapat peringatan atau bahkan punishment, sedangkan yang baik akan diberikan reward yang memadai.