Kategori: Bahan Kuliah


Self-Organization (Belajar dari Proses Biologi dan Alam)


Self-Organization adalah sebuah fenomena yang sangat kompleks dengan berbagai tahap dan pola yang berbeda. Pada saat ini tidak ada satu definisi yang pasti untuk Self-Organization. Tapi ada banyak definisi yang menggambarkan karakteristik tertentu, pengaruh dan bentuk dari Self-Organization.

Self-Organization systems biasanya yang mengandung sejumlah besar komponen atau bagian yang saling berinteraksi dengan satu sama lain dan dengan lingkungannya. Tantangan utama dalam mempelajari self-organization adalah memahami bagaimana sistem ini berkerja untuk menghasilkan pola yang kompleks sehingga dapat digunakan dalam memecahkan permasalahan yang ada.  Untuk itu mengetahui bagaimana interaksi antara komponen Self-Organization dapat dipelajari dengan cara memepelajari bagaimana proses positive feedback dan negative feedback dihasilkan.

Self-Organization di Proses Biologi dan Alam

Di lingkungan kita ada banyak contoh dari Self-Organization. Beberapa yang ada seperti kawanan lebah, kelompok ikan, sarang yang berkelompok dari ikan atau burung, kawanan domba, pola kulit zebra dan banyak contoh lainnya.

Lebah Madu (Honeybees)

Honey bee swarm collection in Hampshire

http://www.hampshire-waspcontrol.co.uk/

Mempelajari Koloni lebah madu adalah melihat bagaimana lebah-lebah ini melakukan tugasnya masing-masing masyarakat  dengan fungsi yang terdistribusi dengan baik tanpa memerlukan system organizer yang terpusat.

Sistem pengambilan keputusan dan tim pada lebah madu sangat lentur (agile). Untuk membentuk tim menjadi sangat Agile, adalah sangat penting mengembangkan naluri yang memberikan tanda antar lebah pekerja dan kapan harus tunduk serta didikte oleh Lebah Ratu.

Kelompok ikan (Fish shoaling and Schooling)

Di alam kita sering melihat sekelompok ikan yang tinggal dan berenang bersama-sama, jika kelompok ini tebentuk dengan alasan sosial maka dikatakan shoaling (seperti bersarang bersama-sama (colonial nesting)). Kelompok ini berenang ke arah yang sama secara terkoordinasi, mereka melakukan yang dikatakan schooling. Ikan memperoleh banyak manfaat dari perilaku shoaling termasuk pertahanan terhadap predator. Dalam pertahanan ini setiap individu mengikuti aturan sederhana yang selalu menjadi sinyal bagi kelompoknya.

Bagaimana Organisme memperoleh Informasi dan Bekerja

Fish Schooling (http://globalpolicyinbrief.blogspot.jp)

Interaksi internal dalam kelompok hewan biasanya melibatkan transfer informasi antara individu. Informasi dapat mengalir antara komponen dalam kelompok melalui dua jalur yang berbeda yaitu sinyal dan isyarat. Sinyal adalah stimulus yang dibentuk oleh seleksi alam yang berperan untuk menyampaikan informasi, sedangkan isyarat adalah stimulus yang digunakan untuk menyampaikan informasi secara kebetulan. Interaksi dalam sistem self-organized berdasarkan kedua sinyal dan isyarat. Informasi yang disampaikan melalui sinyal sangat mencolok dan jelas, karena seleksi alam telah membentuk sinyal menjadi display yang kuat dan efektif, sedangkan transfer informasi melalui isyarat seringkali lebih halus dan berdasarkan rangsangan insidental dalam lingkungan sosial dari suatu organisme.

  • Informasi yang dikumpulkan dari teman dalam kelompok. Dalam banyak sistem self-organized, konsep ini bekerja dengan prinsip bahwa individu dapat berfungsi secara efektif dengan informasi yang diperoleh dengan hanya memantau teman terdekat mereka. Sebagai contoh, kelompok ikan atau yang disebut dengan fish schools, koloni bersarang bersama-sama pada burung laut dan singkronisasi berkedip antara kunang-kunang. Dalam fish schools setiap individu mengikuti aturan perilaku yang menjadi sinyal untuk menjaga kelompok berenang mereka:
    • Selalu bergabung dengan kelompok ikan terbesar (tetap bersatu)
    • Jika terlalu dekat, menjauh (menghindari tabrakan)
    • Berenang dengan arah yang sama
  • Informasi dari Work in Progress (stigmergy).

    Stigmergy (http://www.cpartikel.com/)

    Konsep ini bahwa koordinasi informasi melalui komunikasi tidak langsung antara individu-individu, komunikasi dilakukan melalui media pekerjaan yang sedang berlangsung dengan memonitor kemajuan konstruksi dan memberikan instruksi. Dalam studi serangga sosial (seperti rayap), yang dikenal dengn stigmergy, yaitu istilah telah digunakan untuk menggambarkan aktivitas bangunan rekursif pada serangga sejenis rayap. Dalam membangun sarang, serangga pekerja stigmergic itu adalah berkomunikasi dengan pekerjaan yang sebelumnya dilakukan atau hasil pekerjaan teman satu sarang, untuk menekankan bahwa pekerja mengandalkan informasi yang berasal dari lingkungan dan bukan langsung dari sesama pekerja. Dengan demikian koordinasi tugas dan peraturan konstruksi tidak bergantung langsung pada para pekerja, tetapi pada konstruksi sendiri, dan dipandu oleh hasil pekerjaan tersebut.

References

  1. Camazine, Scott, ed. Self-organization in biological systems. Princeton University Press, 2003.
  2. Francis Heylighen, Stigmergy as a generic mechanism for coordination: definition, varieties and aspects, ECCO Working paper 2011-12.
  3. Katalinic, B., Cesarec, P. Stopper, M., Kettler, R. Self- Organizing System in Nature and Technology, 7th International DAAAM Baltic Conference Industrial Engineering, Tallin, Estonia, 2010
  4. Simon Garnier., Jacques Gautrais., Guy Theraulaz, The biological principles of swarm intelligence, International journal of Swarm Intell, Vol 1 (2007) 3 – 31.
  5. *** http://en.wikipedia.org/wiki/Self-organization, Accessed on: 2014-02-08

Manajemen Operasional


Manajemen Operasional

Mata kuliah ini memberikan kompetensi kepada mahasiswa untuk memahami dan menguasai  konsep fungsi dan kegiatan manajemen operasi yang mempunyai efek secara mendalam pada produktivitas perusahaan manufaktur atau perusahaan jasa yang berpengaruh terhadap kualitas. Tujuannya menjelaskan kegiatan operasi dalam dunia ralistik, dan praktis. Manajemen operasi merupakan paduan dari topik akuntansi, industri perekayasaan, pengelolaan, ilmu manajemen, dan statistik.

Mata kuliah ini menjelaskan tentang  :

  • Introduction to Operations Management,  meliputi :
    Operations and Productivity, Operations Strategy in a Global Environment, Project Management, dan Forecasting.
  • Designing Operations,  meliputi :
    Design of Goods & Services, Managing Quality, Process Strategy, Location Strategies, Layout Strategy, Human Resources and Job Design.
  • Managing Operations,  meliputi :
    Supply-Chain Management, Inventory Management, Aggregat Planning, Material Requirements Planning (MRP) & ERP, Short-term Scheduling, Just-in-Time and Lean Production Systems, Maintenance and Reliability.

Materi terlampir, semoga bermamfaat.

Definisi Manajemen Operasional

Mutu atau Kualitas Produk

Peramalan dan Perencanaan Produksi

Fungsi, Sistem dan Strategi Operasi

Persediaan dan Model Persediaan (Metode ABC, Economic Order Quantity (EOQ), Production Order Quantity dan Quantity Discount)

Pengambilan Keputusan dan Pengembangan Produk (PRODUT LIFE CYCLE dan PRODUCT DEVELOPMENT)

Tata Letak Fasilitas


Value Engineering


Value Engineering (Rekayasa Nilai) atau biasa disebut VE, adalah suatu susunan metode untuk mengurangi biaya produksi atau penggunaan barang dan jasa, tanpa mengurangi mutu yang diperlukan atau performa (Performance).

Materi PowerPoint dapat di download dengan link di bawah

FUNCTION, COST, WORTH

Idenstifikasi Kebutuhan Konsumeb (Customer Needs)

Konsep dan Teori Nilai

Kreativitas Desain

Pemilihan Pengembangan Produk

Melaksanakan Study VE


Advance Operation Research


A bound for the number of different basic solutions generated by the simplex method
(Tomonari Kitahara · Shinji Mizuno)
Math. Program., Ser. A (2013) 137:579–586

The Simplex and Policy-Iteration Methods are Strongly Polynomial for the Markov Decision Problem with Fixed Discount
(Yinyu Ye)
MATHEMATICS OF OPERATIONS RESEARCH
Vol. 36, No. 4, November 2011, pp. 593–603

PDF (PPT) Download 

A bound for the number of different basic solutions generated by the simplex method (PPT)


INSTALL PARTIAL LEAST SQUARES (PLS) SPSS


DOWNLOAD, IBM SPSS Statistics – Essentials for Python: Installation Instructions for Windows:

Langkah-Langkah Install PLS Extension Module untuk SPSS

  1. Instal IBM ® SPSS ® Statistik – Integrasi Plug-In untuk Python.
  2. Download dan install  NumPy dan SciPy.
  3. Copy file PLS Extension Module ke folder spss  yang sesuai.

Install the IBM SPSS Statistics – Integration Plug-In for Python

Download PLS Extension Module di  http://www.ibm.com/developerworks/spssdevcentral. (Gratis)

Untuk SPSS 20

SPSS_Statistics_PythonEssentials_20002_win32

SPSS_Statistics_PythonEssentials_20002_win64

Untuk SPSS 21

SPSS_STATSPYT_PLG-INTRL32B21.0WINML

SPSS_STATSPYT_PLG-INTRL64B21.0WINML

Dan juga file

PLS.zip  yang berisikan file PLS Command 

Download and Install NumPy and SciPy

The PLS Extension Module membutuhkan  NumPy and SciPy.

Download dari http://www.scipy.org/Download. (Gratis)

Install the PLS Extension Module Files

Unzip PLS.zip

Copy plscommand.xml and PLS.py  ke subdirektori extensions IBM® SPSS® Statistics direktori.  Atau biasanya di  Program Files/IBM/SPSS/Statistics/<version>/extensions, dimana

<version>  adalah dua digit versi spss— contoh,   20    Untuk SPSS20